MATERI PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode/SKS : PM 303/2
sks
Semester : 6
(enam)
Pokok Bahasan : Konsep dasar
wirausaha
Sub Pokok Bahasan : - Pengertian
Wirausaha
Pertemuan Ke : 1 (satu))
Dosen/Asisten : Dra.
Tjahyani Busono, MT
_____________________________________________________________________
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
DAN WIRAUSAHA
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan
(human process) yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami
peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud
menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu
yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan
inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang dapat menemukan
peluang.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data,
variabel yang sudah ada sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif adalah :
a.
Mandiri.
b. Terbuka
terhadap yang baru.
c.
Percaya diri.
d.
Berani mengambil resiko.
e. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
f.
Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
g. Dapat
menerima perbedaan.
h. Objektif dalam berpikir dan bertindak.
Terdapat beberapa contoh-contoh kreativitas,
yaitu :
a.
Kreativitas ide
b. Kreativitas
material
c.
Kreativitas spontan
d.
Kreativitas kejadian
e.
Kreativitas organisasi
f.
Kreativitas hubungan
g. Kreativitas
dari hati.
Kegiatan yang bersifat kewirausahaan
misalnya :
a. Menghasilkan produk baru dengan cara baru
pula.
b. Menemukan peluang pasar baru dengan
menghasilkan produk baru pula.
c. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi
dengan cara baru.
d.
Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
e.
Mendorong perilaku eksperimen dll.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pola dasar
kewirausahaan, diantaranya :
1. Sikap
mental.
2. Kepemimpinan.
3. Tata
laksana.
4.
Keterampilan.
B Pengertian Wirausaha
Wirausaha merupakan
pelaku dari kewirausahaan, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan inovatif
sehingga mampu menggali dan menemukan peluang dan mewujudkan menjadi usaha yang
menghasilkan nilai/laba. Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi
usaha yang menghasilkan disebut proses kewirausahaan. Kegiatan wirausaha adalah
menciptakan barang jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen)
baru, bahan baku
baru, pasar baru. Hasil-hasil dari kegiatan-kegiatan wirausaha tersebut
menciptakan nilai atau kemampu labaan bagi perusahaan. Kemampulabaan
menciptakan nilai tersebut karena
seorang wirausaha memiliki sifat-sifat kretaif dan inovatif.
Peranan Wirausaha :
a. Meningkatkan standar / kualitas hidup
manusia.
b. Sebagai motor
penggerak dalam pembangunan nasional.
c. Menciptakan lapangan
kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran.
Karakteristik Wirausaha :
a.
Pekerja
keras.
b.
Disiplin.
c.
Mandiri
d.
Realitas
e.
Prestatif
(selalu ingin maju)
f.
Komitmen
tinggi
g.
Tajam
naluri bisnisnya.
h.
Cepat
melihat peluang usaha
i.
Kretaif
j.
Ulet dan
siap pada tantangan
k.
Ingin
mencapai sesuatu.
Karakteristik yang khas dari wirausaha thetos enterprenerial menurut
Moeljanto Tjokrowinoto (1996) adalah:
a. Kejelian melihat
peluang untuk memperoleh keuntungan.
b.
Selalu
mencari perubahan
c.
Kemampuan
untuk mendefinisikan resiko
d.
Kemampuan
untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas.
Kegiatan menemukan sampai
mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses
kewirausahaan. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang wirausaha
diharuskan mempunyai :
a.
Memiliki
komitmen dan determinasi serta ketekunan.
b.
Mengarah
kepada pencapaian dan pertumbuhan.
c.
Berorientasi
kepada sasaran dan peluang.
d.
Mengambil
inisiatif dan pertanggung jawaban personal.
e. Tidak kenal menyerah
dalam memecahkan masalah.
f.
Realistis
dan memiliki gaya
humor.
g.
Memanfaatkan
dan selalu mencari umpan balik.
h. Dapat mengendalikan permasalahan-permasalahan
di dalam perusahaan.
i.
Mampu mengelola dan menghitung resiko.
j.
Tidak
berorientasi kepada status.
k.
Memilki
integritas dan dapat dipercaya
Arti Penting Wirausaha Dalam Pembangunan.
Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang
yang memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia
tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk
mendirikan perusahaannya ia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi dan
menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak
pertama kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi diri dan
penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja
bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan
baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat,
menciptakaan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk untuk teknologiyang
sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas
dasar oajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga
secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
C.
Pemikiran kewirausahaan, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan.
Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan
baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk
memecahkan suatu masalah dan memanfaatkan suatu peluang didasari oleh sifat
kreativitas dari para pengelolanya, yaitu kemampuan untuk menciptakan gagasan
baru dan menemukan cara baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang.
Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau
pemecahan kreatif terhadapberbagai masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian kreativitas dan inovasi secara singkat sering
dianalaogkan : creativity – thinking new
things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu
dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali merupakan perbaikan dari
sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru timbul secara kebetulan yang
penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan inovasi tersebut merupakan
cirri-ciri yang melekat kepada wirausaha.
Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber
pemikiran kreatif dan inovasi. Bagaimana alam pikiran
seseorang wirausaha sehingga menjadi sumber kreativitas dan inovasi?
1. Seorang wirausaha
selalu mengimpikan gagasan baru.
2. Selalu mencari
peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
3.
Selalu
berorientasi kepada tindakan.
4.
Seorang
pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
5.
Tidak malu
untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
6.
Tidak
pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
7.
Tidak
pernah takut gagal.
Ditinjau dari aspek
kreativitas dan inovatif seorang wirausaha sering diidentifikasikan sebagai
orang yang secara sistematis menerapkan kreativitas / gagasan baru. Ada yang berpendapat bahwa
sifat kreativitas adalah sifat “bawaan” sehingga tidak dapat diajarkan kepada
orang lain yang tidak mempunyai sifat bawaan tersebut. Akan tetapi, kebanyakan
para ahli berpendapat bahwa pada dasarnya setiap orang adalah kreatif artinya
setiap orang dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan tetapi
orang menjadi tidak kreatif karena factor lingkungan dan kesalahan-kesalahan
cara berpikir. Kesalahan cara berpikir yang merupakan belenggu mental untuk
berpikir secara kreatif, antara lain :
a.
Selalu
mempunyai jawaban yang benar, sehingga tidak pernah menganggap bahwa ada kemungkinan
beberapa jawaban yang benar.
b.
Memfokuskan
berpikir secara logis, tetapi jika terlalu memfokuskan kepada berpikir logis
akan menghambat berpikir kreatif.
c.
Mentaati
peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
d.
Spesialisasi
berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bidang lain selain yang
ditekuni.
e.
Takut
dikatakan tidak kreatif atau bodoh, sehingga tidak berani mengemukakan
pendapat.
f. Takut berbuat salah
dan gagal.
g.
Rasa
rendah diri.
Kiat-Kiat Untuk Menjadi Kreatif
Beberapa kiat / kebajikan
untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia dalam organisasi,
antara lain :
a.
Kreativitas
harus dipandang sebagai suatu kebutuhan perusahaan.
b.
Mempunyai
sikap toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan.
c.
Mendorong
sikap keingintahuan.
d.
Menyikapi
masalah sebagai tantangan.
e. Mengadakan
pelatihan-pelatihan kreativitas secara teratur.
f. Menyediakan fasilitas
yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan yang kretaif.
g.
Memberikan
penghargaan bagi kreativitas yang berhasil.
h.
Membuat model-model
teknik mengembangkan kreativitas untuk dipelajari untuk perorangan maupun
kelompok.
Kiat-kiat untuk mendorong kreativitas disosialisasikan kepada
sumberdaya manusia dalam perusahaan sehingga semua memahaminya. Perlu dipahami
bahwa kebiasaan sehari-hari pada umumnya cara berpikir kita dalam memecahkan
masalah mempergunakan pikiran yang logis dengan pendekatan yang bersifat
bertahap. Menurut ahli cara berpikir demikian mempergunakan otak sebelah kiri
yang fungsinya untuk berpikir secara logis. Otak sebelah kanan fungsinya
berpikir secara lateral atau berpikir secara intuitif, tidak terstruktur.
Proses mempersiapkan kreativitas
Masih banyak metode untuk
mengembangkan kreativitas, akan tetapi ada satu hal yang dipahami bahwa gagasan
baru biasanya tidak timbul begitu saja memerlukan suatu proses atau akibat sutu
proses kreatif, sehingga perlu dipahami bagaimana proses suatu kreativitas
dapat terjadi. Akan tetapi yang sering dianjurkan melalui proses adalah :
a.
Persiapan.
b.
Penelitian
/ Investigasi
c.
Transpormasi
d.
Inkubasi
e.
Iluminasi
f.
Verifikasi
g.
Implementasi
MATERI
PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah :
Kewirausahaan
Kode/SKS :
TR 303/2 sks
Mata Kuliah Prasyarat : -
Semester :
6 (enam)
Pokok Bahasan : Situasi Usaha dan Peluang Usaha di Indonesia
Sub Pokok Bahasan : - Situasi di Indonesia
- Pola dasar kewirausahaan
- Sikap Mental Wirausaha
Waktu & Pertemuan Ke :
2 &3
Dosen/Asisten :
Dra. Tjahyani Busono, MT
Di Indonesia, di awal abad ke 20 ini,
kewiraswastaan/kewirausahaan baru diterima oleh masyarakat sebagai salah satu
alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui , umumnya
rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan
hidup dalam penjajahan selama 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan
dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme,
priyayiisme serta elitisme, yang satu di antara sekian banyak ciri-cirinya
adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri
(kontras dengan status leluhur sebagai petani)
Pada era Orde Baru, peran serta masyarakat swasta
dilibatkan secara serius. Pengusaha kecil dibina, dengan harapan bisa
berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa depan. Pengusaha besar
diberi kemudahan, karena merekalah yang diharapkan mendukung pemerintah.
Sebagai negara berkembang, bisa dimengerti kalau
terjadi berbagai penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non-entrepreneur serta cenderung feodalis,
masyarakat Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Wirausaha/wiraswasta
yang serba cepat menyebabkan pengusaha Indonesia “kedodoran” pada segi-segi
yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian
bangsan dan negara.
Pola Dasar Wirausaha
Sosok wirausahawan yang ideal , menuntut
nilai-nilai ke arah kualitas manusia yang semapan mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan,
mungkin selaras dengan dambaan hadirnya Manusia Indonesia Seutuhnya. Maka dapat
dikatakan bahwa ilmu kewirausahaan/
kewiraswastaan adalah ilmu tentang penghidupan. Ilmu yang akan membukakan
pengertian tentang bagaimana seharusnya
manusia meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diperlukan untuk
mencapai cita-cita hidup yang hakiki.
Untuk membina manusia
menjadi makluk yang berguna, tidak cukup hanya memberikan kecerdasan,
ketrampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas mendasar adalah dengan membangun
sikap mental yang baik terlebih dahulu. Sebab, seperti pepatah
mengatakan, ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sedangkan sikap
mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua aspek ini harus hadir salling isi
mengisi, karena jika terjadi absen pada salah satunya, maka akan berdampak
buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4
(empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti (core), sedangkan 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang
ideal untuk mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal,
tidak hanya bagi mereka yang berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat,
karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, dan siapapun seyogyanya memiliki pola
dasar ini.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
- Sikap Mental (attitude)
- Kepemimpinan atau kepeloporan (leadership)
- Ketatalaksanaan (management)
- Keterampilan (skill)





Tata
Laksana



Sikap mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang
perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah
seseorang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah seblikinya menjadi orang yang
jahat dan culas. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur terpenting
dalam dunia kewirawastaan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti
kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal
motivasi dan proaktivitas.
Orang yang bersikap mental baik akan selalu
bekerja rajin tanpa harus diperintah, dan konsisten tanpa harus diawasi. Mereka
juga selalu berinisiatif melakukan hal-hal positif dan selalu mempunyai motivasi kuat serta
semangat yang mengebu-gebu dalam mencapai cita-cita.
Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan
seseorang. Harvard, sebuah intitusi di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan
orang-orang sukses di dunia ini, ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap
mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Dengan
angka perbandingan adalah 85% sikap mental, 15 % kemampuan teknis.
Akan tetapi ironisnya, komposisi materi pendidikan
yang diterapkan disekolah-sekolah menunjukan perbandingan yang sebaliknya yaitu
90 % pelajaran teknis dan 10% sikap mental. Sehingga pantaslah kalau banyak
didapati manusia yang berpikir negatif dibanding orang yang berpikir positif,
antusias dan percaya diri.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah
kepemimpinan sebagai nilai atau kualitas, bukan pengetahuan tentang manajemen
sumber daya manusia. Mungkin akn lebih tepat kalau disebut sebagai
“kepeloporan” sedangkan pemimpin adalah orang yang menunjukan arah. Seseorang
yang memiliki jiwa kepemimpinan akan selalu tahu arah yang harus dimbil.
Keputusan-keputusanya mantap dan didasari oleh keyakinan diri disertai
data-data dan informasi yang akurat.
Dalam dunia usaha, jiwa kepemimpinan dan
kepeloporan ini mutlak diperlukan karena secara sadar atau tidak seseorang yang
berwiraswasta telah menempatkan dirinya pada posisi pemimpin. Kedudukan
tersebut mengharuskannya untuk selalu mampu mengambil keputusan yang menurut
perhitungannya paling baik dan bijaksana. Tidak boleh ada keraguan atau
kebimbangan karena jika itu terjadi maka keputusan yang diambil akan terlambat
dan tidak efektif lagi. Dilain pihak, pengusaha yang tidak memiliki jiwa
kepemimpinan akan condong mengikuti pendapat dari figur yang dominan terhadap
dirinya, sehingga pengusaha tersebut biasanya sulit membawa perusahaannya
kearah kemajuan yang berarti.
Pengusaha yang berpeluang maju secara mantap
adalah pengusaha yang memiliki jiwa kepemimpinan secara menonjol. Ciri-cirinya
biasanya keputusan dan sepak terjangnya
sering dianggap tidak lazim/tampil beda..
Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata
management, artinya pengelolaan. Manajemen bukan semata-mata konsumsi para
manager di perusahaan-perusahaan tetapi diperlukan semua orang. Tata laksana
merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur yang berguna untuk
menghasilkan efektivitas dan efisiensi setiap pekerjaan agar mendapat hasil
yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang
termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan
pengetahuan bersifat praktis. Kalau sikap mental berada di dalam (jiwa),
manajemen terdapat di luar, mirip keterampilan teknis atau keprigelan
Manajemen kegunaannya juga sangat universal, dan
semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Bila manajemen terabaikan,
maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat-marit. Perusahaan tanpa
manajemen yang baik, bias dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam
perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus
mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan
manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil
apapun ukurannya.
Keterampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas adalah
keterampilan. Keterampilan teknis yang meliputi keterampilan perorangan yang
melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memproduksi sesuatu, baik
secara fisik dan non fisik termasuk
keterampilan manajerial dan keterampilan pemasaran jelas merupakan faktor yang
amat penting, karena disinilah nantinya kualitas produk ditentukan tinggi
rendahnya.
Banyak pihak berpendapat bahwa dengan berbekal
penguasaan keterampilan, seseorang pasti bisa menjdi enterpreuneur
(wiraswastawan) yang berhasil. Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih
jauh ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh
keterampilan semata melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si
pengusaha. Keterampilan hanyalan sarana, sehingga tidak cukup untuk mengantar
orang ke jenjang kehidupan yang sukses, terutama kehidupan dalam dunia usaha.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang baik
terampil maupun tidak, untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses atau orang
berkecukupan, yaitu :
1.
Memanfaatkan Leadership yang
berasal dari diri sendiri
2.
Memanfaatkan Leadership orang
lain
3.
Faktor keberuntungan (luck and hoki)
Semua disiplin ilmu tidak memperhitungkan adanya
factor keberuntungan, demikian juga dengan ilmu kewiraswastaan. Rata-rata orang
besar dan tokoh wiraswastaan sejati mengandalkan sepenuhnya pada jiwa
kepeloporan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga mencapai tingkat
kemapanan.
Naluri Kewirausahaan
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan,
memerlukan ketajaman naluri. Demikian juga dengan wiraswastaanpengusaha
bersaing bukan hanya dengan perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan
keadaan dan situasi-situasi tertentu seperti moneter, ekonomi, politik
perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Untuk dapat mengantisipasi
setiap perkembangan jyang mungkin terjadi, seorang wiraswastaan perlu melatih
naluri kewirausahaannya, agar selalu siap menghadapi hal apapun dan tetap
bertahan hidup.
Inti Wiraswasta
Fungsi manusia akan tumbuh sempurna bila pembinaan
dilaksanakan menuruti 4 tahap prioritas yaitu sikap mental, kepemimpinan, tata
laksana serta keterampilan. Sebaliknya, ketidaksempurnaan dan kerusakan atau
kehilangan dari salah satu unsure tersebut, akan mengakibatkan hal-hal negative
pada manusia yang bersangkutan, bahkan bias fatal.
Empat lapis prioritas diatas sebenarnya dapat
disederhanakan menjadi hanya 2 (dua) kelompok, karena pada dasaranya dua yang
pertama dan dua yang terakhir berasal dari rumpun yang sama. Pengelompokan itu terdiri dari :
1.
Kelompok
Sikap Mental yang mencakup lapisan sikap mental itu sendiri dan unsure
kepemimpinan atau Leadership dan
2.
Kelompok
Ilmu Pengetahuan, yang terdiri dari lapisan manajemen dan keterampilan.
MATERI PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah :
Kewirausahaan
Kode/SKS : TR 303/2 sks
Mata Kuliah
Prasyarat : -
Semester : 6 (enam)
Pokok Bahasan : Definisi Sukses & Peluang Usaha
Sub Pokok Bahasan :
- Peluang dan resiko usaha
- Faktor Keberhasilan dan kegagalan usaha
- Pemanfaatan peluang secara kreatif
Waktu &
Pertemuan Ke : 4
Dosen/Asisten : Dra. Tjahyani Busono, MT
__________________________________________________________________
DEFINISI SUKSES
Sukses sering diidentikan dengan uang. Makin
banyak jumlah uang yang dikumpulkan, maka makin sukses seseorang dalam hidup.
Demikian anggapan sementara orang. Dan tidak sedikit mereka yang hidup
berlimpah denganuang, malah frustasi dalam hiduppnya?
Banyak fakta yang mengindikasikan bahwa kemakmuran
secara materi ataubanyaknya uang yang dimiliki bukanjaminan seseorang sukses
dalam hidupnya. Banyak factor-faktor lain yang harusadaguna menunjang sukses
dan kebahagiaan hidup.
David Chia, seorang pakar kehidupan dari Dynamic Life,
Singapura, menjelaskan bahwa untuk bias mencapai sukses yang benar-benar
sempurna, diperlukan keseimbangan dalam sedikitnya 6 unsur dalam kehidupan ini.
![]() |
Ke-6 unsur tersebut
meliputi sisi-sisi : karier, fisik, mental, keluarga, social serta spiritual
yang digambarkan dalam bentuk sebuah lingkaran yang dinamakan “Roda
Penghidupan” atau “ Wheell Of Life”. Di
dalam lingkaran itu terdapat 6 buah jari-jari yang menunjukan tingkat
kesempurnaan dari masing-masing aspek kehidupan. Hakikat dari roda penghidupan
adalah diperlukannya pembinaan yang seimbang dan proporsional atas ke-6 sisi
penghidupan, sehingga keenam-enamnya akan berperan sebagai satu kesatuan saka
guru yang bersama-sama menunjang kokohnya kebahagiaan hidup seseorang.
Kesimpulan ke-1 bahwasannya
antara masing-masing aspek kehidupan terdapat interaksi yang saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lain, dengan demikian untuk dapat membina semua aspek
kehidupan dengan baik yang berlangsung selaras dan harmonis dengan hukum alam,
diperlukan niat, perilaku dan tanggung jawab yang baik yaitu sikap mental dan
attitude.
Dalam jari-jari wheel of life terdapat hal-hal
yang bersifat khusus dan khas, yang berkaitan dengan mutu tingkat pembinaan
yang diperlukan. Misalnya :
·
Untuk
menjaga kesehatan badan, kita perlu menjaga pola makan, keteraturan hidup serta
berolahraga, memiliki pengetahuan yang cukup tentang gizi, pola hidup sehat
serta pengetahuan kesehatan jasmani.
·
Untuk
membina mental termasuk intelegensia dan intelektualitas, kita perlu belajar
tentang mentalitas serta ilmu-ilmu lain yang terkait
·
Untuk
membina hubungan social yang baik maka perlu mempelajari cara-cara
berkomunikasi yang benar, etika, adapt istidat, respek, dan lain-lain.
·
Untuk
membina aspek spiritual kita perlu tahu dan mendalami ilmu-ilmu agama,
kepercayaan maupun kebatinan serta hakikat hidup.
·
Untuk
membina kelurga diperlukan pengethauan tentang seluk beluk keluarga seperti
merawat anak, psikologi keluarga,
kesehatan keluarga, etika suami istri dn lain sebagainya.
Karier adalah aspek yang paling
gamblang. Jelas diperlukan tindakan nyata bahwa untuk bias meniti karier sampai
puncak perlu didukung ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan profesi
masing-masing. Dapat diambil kesimpulan
ke-2 bahwa untuk dapat membina semua aspek kehidupan kita sebagai manusia, diperlukan ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan masing-masing aspek terkait.
Bila kesimpulan ke 1 dan ke 2
digabungkan maka diperlukan dua kelompok kualitas bagi manusia yang ingin
mencapai kesempurnaan hidup yaitu :
§ Sikap mental dengan elemen-elemen
attitude dan leadership, dan
§
Ilmu pengetahuan dengan komponen tata laksana dan ilmu
pengetahuan.
Dengan demikian
terdapat kesesuaian antara pola prioritas ilmu kewiraswastaan dengan pengertian
pandangan hidup seorang wiraswastawan sejati melalui pola 6 aspek penghidupan
sebagaimana yang dijelaskan oleh David Chia.
MENGENAL PELUANG USAHA
A. Peluang
dan Resiko Usaha
Untuk menggali dan
memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan berpikir secara
positif dan kreatif, diantaranya :
a.
Harus
percaya diri dan yakin bahwa usaha ini dapat dilaksanakan
b.
Harus
menerima gagasan baru
c.
Harus
bertanya kepada diri sendiri
d.
Harus
mendengarkan saran-saran orang lain.
e.
Harus
mempunyai etos kerja yang baik
f.
Pandai
berkomunikasi.
Dengan
tersedianyainformasi intern dan ekstern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
a. Di mana ada peluang (opportunity)
b. Apa saja yang akan
mengancam dunia (threat)
c. Adakah kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
d. Adakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat
kemampuan.
Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi
dalam usaha, diantaranya :
1.
Perubahan
permintaan
2.
Perubahan
konjungtor
3.
Persaingan
4.
Akibat
lain
B.
Faktor-Faktor Keberhasilan
dan Kegagalan Usaha
1.
Keberhasilan
Usaha
Keberhasilan
usaha yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
a.
Percaya
dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan
b. Menerima gagasan baru
di dalam dunia usaha
c.
Instropeksi
diri
d.
Mendengarkan
sran-saran orang lain
e.
Bersemangat
dan bergaul.
No
|
Karakteristik Profil
|
Ciri Wirausahawan Sukses
yang Menonjol
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Percaya diri
Pemecahan masalah
Berprestasi tinggi
Pengambilan resiko
Ikatan emosi
Pencari status
Tingkat energi tinggi
|
Mengendalikan tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses
Cepat mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi
kemampuan tujuannya
Bekerja keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk meperoleh
prestasi
Tidak takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko
tinggi jika dimungkinkan
Tidak akan memperbolehkan hubungan emosional yang menggangu suksesnya
usaha
Tidak akan memperboilehkan hubungan emosional yang mengganggu misi
suksesnya usahanya
Berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk
membangun usahanya
|
2.
Kegagalan
Usaha
No
|
Karakteristik Kegagalan
|
Ciri Kegagalan
Kewirausahaan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Dedikasi
Pengendalian usaha atau bisnis
Pengamatan manajemen
Pengelolaan piutang
Memperluas usaha berlebihan
Perencanaan keuangan
Lokasi usaha
Pembelanjaan besar
|
Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha
Gagal mengendalikan aspek utama usaha
atau bisnis
Pemahaman umum terhadap disiplin
manajemen rata-rata kurang
Menimbulkan masalah arus kas buruk
mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang
Memulai perluasan usaha yang belum siap
Meremehkan kebutuhan usaha
Lokasi yang buruk
Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi
|
C.
Pemanfaatan Peluang Secara
Kreatif dan Inovatif
Terdapat
beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dan mampu
menghasilkan nilai tambah, antara lain sebagai berikut :
1.
Memanfaatkan
barang bekas
2. Memanfaatkan barang
yang tersedia atau disediakan oleh alam
3. Memanfaatkan kejadian
atau peristiwa yang ada disekitar
Dalam
proses penerapan kemampuan berinovasi, menurut Kuratko (1995) ada empat jenis
inovasi yang bisa dikembangkan, yaitu sebagai berikut :
1.
Invensi
(penemuan)
2.
Ekstensi
(pengembangan)
3.
Duplikasi
(penggandaan)
4.
Sintetis
D. Pengembangan
Ide Kreatif dan Inovatif
Kreatif merupakan cara berpikir yang mwnghasilkan metode baru,
konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru dan seni baru. Ciri orang kreatif
diantaranya :
1.
Fleksibel
dan tidak kaku
2.
Tidak
konvensional
3.
Eksentrik
4.
Bersemangat
5.
Bebas dari
aturan tertentu
6.
Berpusat
pada diri sendiri
7.
Bekerja
keras
8.
Berdedikasi
tinggi
9.
Intelegen
MATERI
PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kode/SKS : TR 303/2 sks
Mata Kuliah
Prasyarat : -
Semester : 6 (enam)
Pokok Bahasan : Mempelajari medan
usaha
Sub Pokok Bahasan : o Komitmen
- Kesenjangan
- Pribumi dan non pribumi
Waktu &
Pertemuan Ke : 5
Dosen/Asisten : Dra.
Tjahyani Busono, MT
__________________________________________________________________
Mempelajari Medan Usaha
Jika Seorang pengusaha memutuskan untuk terjun ke
salah satu bidang usaha, maka terlebih dahulu ia perlu melakukan penjajakan
dari yang mulai makro seperti situasi ekonomi, pembagian sector dan segmen
pasar , budaya bisnis dikalangan pengusaha sampai pada yang mikro seperti
perilaku calom konsumen, tata cara dan prosedur kerja mereka bahkan kebiasan
yang sudah baku yang dipatuhi oleh semua pelaku bisnis.
·
Komitmen
Komitmen merupakan satu hal dasar yang penting dalam kewiraswastaan.
Setiap kandidat wirausahawan, harus mempunyai komitmen penuh atau kebulatan
tekad yang mantap pada bidang pilihannya. jika tidak memiliki kebulatan tekad
maka hal demikian akan membawa dampak tidak efektifnya misi kewiraswastaan itu
sendiri. Selain itu kesungguhan mutlak diperlukan, kalau tidak, kewiraswastaan
itu akan menjadi symbol dari suatu kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa.
Hasil berwiraswasta yang maksimal hanya bias diperoleh bila
sipengusaha benar-benar serius menjalankan perusahaan, dan teguh dalam
pendiriannya. Selain berkonsentrasi penuh pada aktivitas usaha, sedapat mungkin
ia juga harus dapat mematikan mata dan telinga dari godaan-godaan berupa
provokasi atau terror. Pada hakikatnya hanya orang dengan sikap mental yang
baik maka akan mampu menunjukan komitmen yang baik pula.
Komitmen merupakan factor yang amat diperlukan untuk bias menjadikan
seseorang menjadi tokoh sukses. Bersama-sama dengan leadership, komitmen
membentuk figure manusia berkemauan keras, yang juga tidak akan terpengaruh
oleh kondisi enak yang diperlihatkan oleh orang lain. Namun demikian, komitmen
tidak boleh diartikan secara kaku. Seseorang yang sudah berikrar untuk menjadi
pengusaha, tidak berarti ia tidak boleh mengawali prestasi kewiraswastaannya
itu dengan jalan bekerja terlebih dahulu. Sebab, dengan bekerja ia bias
mengumpulkan uang guna dipakai sebagai modal.
·
Kesenjangan
Pada masa permulaan orde baru, prioritas pembenahan Negara adalah menata
kembali kondisi ekonomi dengan cara mengundang modal asing untuk masuk di
Indonesia. Usaha ini ternyata tidak mudah, untuk beberapa waktu lamanya,
kebimbangan investor luar negeri menjadi kendala serius dikarenakan tidak ada
jaminan bahwa investasi mereka itu akan aman. Namun karena kegigihan Pemerintah
mempromosikan tentang jaminan kestabilitasan poitik dalam negeri, maka
investorpun mulai meningkat.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Negara, para pelaku bisnis
yang merupakan kelompok bermodal dan sudah
terbiasa bertindak cepat, tanggap terhadap segala gejala dan keadaan, bekerja
keras serta sadar terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mendapat angin
segar dari pemerintah, tapi tidak untuk semua lapisan masyarakat siap dan
menyadari perubahan, sehingga membawa dampak dikemudian hari yaitu kesenjangan
baik ekonomi dan social.
·
Pribumi dan Non Pribumi
Dalam ilmu kewiraswastaan topic pribumi dan non-pribumi tidak
disoroti dari segi politiknya melainkan dari ilmu pengetahuan kewiraswastaan.
Isu pri dan non-pri juga akan disoroti dari segi sosio-kultural, yaitu
mempelajari segala cirri budaya (terutama budaya kerja), pandangan hidup,
falsafah, tradisi kemasyarakatan serta segi-segi spriritual dari suatu kelompok
etnis tertentu.
MATERI PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah :
Kewirausahaan
Kode/SKS : TR
303/2 sks
Mata Kuliah Prasyarat : -
Semester :
6 (enam)
Pokok Bahasan : Mempelajari medan usaha
Sub Pokok Bahasan : o Pembagian pasar
- Mendirikan perusahaan1
Waktu &
Pertemuan Ke : 6
& 7
Dosen/Asisten : Dra.
Tjahyani Busono, MT
__________________________________________________________________
PEMBAGIAN PASAR
Pasar merupakan lingkungan jual beli yang
terbentuk dari kelompok-kelompok konsumen tertentu. Secara umum, praktis ada
tiga jenis pasar yang bias kita pilih untuk berbisnis :
·
Pasar Pemerintahan
Pasar pemerintah adalah suatu lingkungan jual beli yang prosfeknya
terdiri dari instansi-instansi pemerintah, antara lain departemen-departemen,
lembaga-lembaga dan non-departemen, lembaga penelitian, pemerintah daerahserta
angkatan bersenjata. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak kita kelompokan
disini, karena melihat dari cara kerjanya BUMN lebih mirip dengan perusahaan
swasta.
Hampir semua prospek pada pasar pemerintah yang berupa
lembaga-lembaga non-profit, sebagaimana tersebut diatas, sepenuhnya mengandal
pada dana yang diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
APBN yang disalurkan melalui Departemen Keuangan.
Pengusaha bias menjadi rekanan dari
instansi pemerintah untuk mendapatkan order atau pekerjaan. Pada beberapa
instansi yang dianggap mempunyai posisi strategis secara politis, pengusaha
bahkan diharuskan mengikuti semacam saringan yang disebut Litsus ( Penelitian
Khusus), sebelum dapat dimasukan sebagai rekanan yang terdaftar. Status bidang
usaha yang umum untuk menjadi rekanan instansi pemerintah antara lain pemborong
(kontraktor utama), pemasok (supplier, leveransir), konsultan, biro teknik
(untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan), dan beberapa jenis lainnya.
Untuk berusaha dalam dasar pemerintah,
sebagaimana terjadi di pasar mana pun, keunggulan mutu produk akan sangat
menentukan, di samping teknik pendekatan yang benar. Setiap masa, cara
pendekatan pasar selalu berubah tergantung dari banyak hal yang mempengaruhi,
seperti situasi politik, pergeseran nilai-nilai moral masyarakat, dan lain
sebagainya.
·
Pasar Swasta
Pasar swasta
adalah sebuah lingkungan jual beli yang prospeknya terdiri dari badan-badan
usaha milik swasta, badan usaha milik Negara yang mekanisme kerjanya mirip
badan swasta, serta organisasi-organisasi lain yang bekerja secara independen,
di luar tata cara dan prosedur yang dikendalikan langsung oleh pemerintah.
Berbeda dengan
pasar pemerintah, pasar swasta kebanyakan terdiri dari organisasi-organisasi
yang mencari laba (Profit Centre), perusahaan-perusahaan biaanya bekerja
seefisien mungkin, tata cara dan prosedur transaksi bisnis diatur sedemikian,
sehingga praktis, tidak bertele-tele atau birokratis, dan menghemat waktu.
Seperti pasar
pemerintah, pasar swasta bias menyerap kegiatan wiraswastaan yang berstatus
sebagai pemasok, konsultan, pemborong, kontraktor, dan lain-lain. Selain itu untuk bias unggul berusaha di
pasar swasta, factor utama yang menentukan adalah tingginya mutu produk yang
ditawarkan serta teknik pendekatan yang
baik.
·
Pasar Masyarakat Umum
Pasar masyarakat
umum, atau pasar konsumen, merupakan pasar yang paling luas jangkauannya, baik
secara geografis maupun secara klasifikasi segmen paar. Hamper semua komoditi
kebutuhan manusia dari segala tingkat status social tertampung pada pasar ini.
Pendekatan bisnis yang lebih menetukan disini adalah soal selera dan daya beli
setiap lapisan masyarakat. Pasar jenis ini lebih menggantungkan diri pada
persaingan bebas. Kiat promosi yang bias menciptakan merek (brand image)
memastikan produk bersangkutan menjadi popular dan digemari.
Karena pada pasar
ini lebih dominan factor persaingan bebasnya, maka relative factor-faktor
mafia-isme, “surat
sakti” dan sebagainya, akan lebih kecil pengaruhnya dibanding pada pasar
pemerintahan ataupun swasta. Peluang yang tersedia juga boleh dikata tidak
terbatas, sehingga para wiraswastawan akan mempunyai kesempatan
sebebas-bebasnya dalam mencari terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi baru.
MENDIRIKAN PERUSAHAAN
1.
Perizinan Usaha
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan
Nomor 1458/KP/XII/1984, tanggal 19 Desember 1984, dalam rangka memperlancar dan
mempermudah perizinan sebagai berikut :
a.
Izin
Prinsip
b.
Izin
pembangunan tanah
c.
Izin
Mendirikan Bangunan (IMB)
d.
Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
e.
Suirat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
f.
Wajib
daftar perusahaan
2.
Akta Pendirian
Dalam akta pendirian perusahaan yang dibuat di depan notaris, antara
lain tercantum dalam hal-hal sebagai berikut :
a.
Tanggal
pendirian perusahaan
b.
Bentuk dan
nama perusahaan
c.
Nama para
pendiri
d.
Alamat
tempat usaha
e.
Tujuan
pendirian usaha
f.
Besarnya
modal usaha
g.
Kepengurusan
h.
Tahun buku
dsb.
3.
Surat Izin Tempat Usaha
(SITU)
Syarat-syarat permohonan SITU adalah :
a.
Fotokopi
akta pendirian perusahaan
b.
Denah
tempat kedudukan usaha
c.
Surat
persetujuan dari tetangga yang diketahui oleh RT,.RW, lurah dan camat.
d.
Fotokopi
KTP
e.
Surat
bukti pelunasan PBB
Berikut ini adalah contoh
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SURAT IZIN
Nomor : 545/15390/RK Tahun 1991
Tentang
TEMPAT USAHA
Lampiran : 1. Gambar denah
2……………
WALIKOTA BANDUNG
Membaca :
Surat Permohonan tanggal …….……dari……………dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama…………….Bertempat tinggal
di……………../untuk memperoleh/memperluas/memperpanjang Izin tempat Usaha bagi
perusahaan……….dengan tenaga…………..dengan nama………….Terletak di
Bandung………………………………..
Memperhatikan : 1. Hasil Sidang Team Rekomendasi Surat
Izin Usaha Tanggal……..
2.………………………………………………................................
Mengingat :
4.
Hinder
Ordoninantie (LN Tahun 1926 Nomor 226) Juncto LN Tahun 1940 Nomor 14 LN Tahun
1940 Nomor 450 dan Peraturan Daerah Gangguan Bandung Tahun 1928;
5.
Undang-undang
Nomor 4 tahun 1982 tanggal 11 maret 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 Tanggal 5 juni 1986 Tentang Analisis Dampak Lingkungan;
7. Surat Keputusan
Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perdagangan dan Koperasi;
8.
Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1974 (LN 1974 Nomor 38 TLN Nomor 3037) tentang : Pokok-pokok Pemerintahan
di Daerah;
9.
Instruksi
Gubernur Propinsi Jawa Barat no. 116 /B,VIII. Instr/1971 tanggal 10 Agustus
1971 beserta Pedoman Pelaksanaannya;
10.
Surat
Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bandung No. 702 Tahun 1986
tanggal 21 mei 1986 perihal Pembentukan Team Rekomendasi Surat Izin Tempat
Usaha dan Tata Cara Pemberian Surat Izin Tempat Usaha;
11.
Surat…………………………………………………………………………...............................................................................................
MENGIZINKAN
Kepada : Nama :
…………………………………………..
Alamat
:……………………………………………
Nama Perusahaan :……………………………………………
Alamat Perusahaan
:……………………………………………
Jenis Usaha
:……………………………………………
Mesin Penggerak :…………………………………………….
|